Pahlawan Nasional Sultan Thaha Syaifuddin, foto : Istimewa |
Silsilah Anak Keturunan Sultan Thaha Syaifuddin Dengan Ratu Khalidjah Dan Sistem Penobatan Kerajaan Jambi
Oleh : Via Dicky
Silsilah adalah suatu bagan yang menampilkan hubungan keluarga (silsilah) dalam suatu struktur pohon. Data genealogi ini dapat ditampilkan dalam berbagai format. Salah satu format yang sering digunakan dalam menampilkan silsilah adalah bagan dengan generasi yang lebih tua di bagian atas dan generasi yang lebih muda di bagian bawah. Bagan keturunan yang menampilkan semua keturunan dari satu individu memiliki bagian yang paling sempit di bagian atas.
Pengertian silsilah adalah suatu catatan atau bagan yang menggambarkan asal usul dan hubungan keluarga sampai beberapa generasi.
Pengertian silsilah keturunan adalah suatu ilmu yang membahas tentang susun galur / keturunan / asal usul seseorang baik itu keturunan raden, ratu, bangsawan, raja ataupun keturunan Nabi. Biasa disebut juga dengan dengan nasab.
Pengertian silsilah dalam sejarah adalah sejarah merupakan sesuatu yang terjadi di masa lampau dimana peristiwanya bisa dilacak lewat suatu alur asal-usulnya. Apabila asal usul dari suatu peristiwa sejarah tidak jelas atau tidak bisa dilacak keberadaannya dengan jelas maka peristiwa sejarah tersebut patut dipertanyakan.
Dapat kita lihat betapa pentingnya silsilah atau garis keturunan seseorang, khususnya bagi masyarakat timur. Silsilah merupakan garis keturunan yang menggambarkan asal usul seseorang dan hubungan keluarganya dalam beberapa generasi. Adanya silsilah dipengaruhi oleh terjadinya perkawinan antara dua orang (laki-laki dan perempuan) dan kemudian memiliki keturunan.
Silsilah merupakan hal yang sangat penting diketahui untuk menelusuri siapa nenek moyang kita. Selain itu silsilah juga diperlukan dalam hal pembagian harta warisan dan pernikahan. Sebelum seseorang menikah harus ditelusuri terlebih dahulu garis keturunannya. Jangan sampai ternyata yang dinikahi masih memiliki hubungan darah yang dekat. Selain karena dilarang oleh agama dan adat, pernikahan sedarah sangat berbahaya bagi kesehatan.
Untuk menggambarkan silsilah sebuah keluarga biasanya digunakan bagan silsilah atau diagram silsilah yang memperlihatkan garis keturunan dalam bentuk struktur pohon dimana generasi yang lebih tua berada di bagian atas dan generasi yang lebih muda berada di bagian bawah. Layaknya sebuah pohon, bagan silsilah ini semakin ke bawah semakin melebar. Berasal dari ayah dan ibu, menghasilkan beberapa keturunan, anak-anak tersebut menikah dan masing-masing juga menghasilkan keturunan, dan begitu seterusnya.
Sultan Thaha Syaifuddin (Jambi, 1816 - Betung Bedarah, Tebo, 26 April 1904) adalah seorang sultan terakhir dari Kesultanan Jambi, dan Pahlawan Nasional Indonesia. Ia dilahirkan di Keraton Tanah pilih Jambi pada pertengahan tahun 1816.
Adapun silsilah Sultan Thaha Syaifuddin dari Kerajaan Jambi juga ditulis dalam bentuk bagan yang disalin oleh Van Hasselt Tahun 1900 menyebutkan bahwa Sultan Thaha memiliki 16 orang Isteri dengan
seorang Permaisuri yang bernama Ratu Khalijah. Sultan Thaha dan Ratu Khalijah ini memiliki 4 orang anak yang masing-masing bernama :
- Pangeran Ratu Anom Kesumo Yudo (Marta Ningrat)
- Ratu Mas Intana
- Ratu Mas Nunit
- Ratu Mas Mariam
Dan dalam silsilah ini anak pertama yakni Pangeran Ratu Anom Kesumo Yudo tidak tercatat nama isterinya. Kemudian anak kedua Ratumas Intan disebutkan menikah dengan Sayid Muhammad putra dari Pangeran Wiro Kusumo. Namun tidak memiliki keturunan. Dan yang ke tiga Dan ke empat belum menikah yakni Ratumas Nunit Dan Ratumas Maryam.
Belakang menurut keterangan keluarga dari anak keturunan Ratumas Intan, bahwa kedua saudara ibu nya menikah tapi tidak memiliki anak hingga wafat. Pangeran Ratu Anom Kesumo Yudo (Marta Ningrat) wafat tahun 1913 di pengasingannya di Celebes (Sulawesi), tahun 1913 itu juga Ratu Mas Munit meninggal dunia tanpa anak.
Ratu Mas Intan menikah dengan Sayid Abas, memiliki beberapa orang anak yakni :
- Syarifah Aisyah
- Sayid Abdullah
- Syarifah Lulu
- Syarifah Hallidjah
Sayid Abdullah anak Ratumas Intan dengan suami kedua nya Said Abbas di era Hindia Belanda bekerja di kantor Keresidenan Jambi. Pada tanggal 5 Agustus 1939, Ratu Mas Intan mengirimkan surat kepada Gubernur Jendral di Bogor, bahwa Sayid Abdullah yang bekerja di Kantor Residen Jambi agar dapat di naikkan jabatan nya menjadi Zelf Bestuur di Jambi.
Ia mendengar kabar bahwa Zelf Bestuur akan di adakan kembali oleh pemerintah pada tahun 1939 tersebut. Dalam surat nya, Ratu Mas Intan menyertai silsilah Sultan Thaha Syaifuddin dan Permaisuri Khalidjah. Sayid Abdullah dari istri pertama Tengku Camelia, mempunyai beberapa orang anak yakni :
- Sayarifah Fadlun
- Sarifah Azizah
- Said Agil
- Said Hamza
- Said Husin
- Said Hasan
- Said Idrus
- Said Ibrahim
- Said Fuad
- Syarifah Fadilah Maryani
- Syarifah Ana Fauzi
- Syarifah Arfah
No comments:
Post a Comment